Contoh Pengendalian Teknis, Administratif, dan Lingkungan
Contoh Pengendalian Teknis, Administratif, dan Lingkungan - Setelah mengidentifikasi dan menilai risiko, langkah selanjutnya...
06 September 2024 | Konten ini diproduksi oleh A2K4
Contoh Pengendalian Teknis, Administratif, dan Lingkungan - Setelah mengidentifikasi dan menilai risiko, langkah selanjutnya adalah menerapkan pengendalian untuk mengurangi atau menghilangkan risiko tersebut. Pengendalian risiko dapat dikategorikan menjadi tiga jenis utama, yaitu teknis, administratif, dan lingkungan.
Pengendalian Teknis
Pengendalian teknis melibatkan perubahan fisik pada lingkungan kerja atau peralatan untuk mengurangi atau menghilangkan bahaya. Contoh pengendalian teknis meliputi:
- Peralatan pelindung: Penggunaan alat pelindung diri (APD) seperti helm, sarung tangan, kacamata safety, dan sepatu safety.
- Peralatan keselamatan: Penggunaan alat keselamatan seperti pagar pengaman, tanda peringatan, dan sistem alarm.
- Substitusi bahan: Mengganti bahan berbahaya dengan bahan yang lebih aman. Contohnya, mengganti pelarut organik dengan pelarut air.
- Pengendalian rekayasa: Menerapkan desain rekayasa yang lebih aman, seperti menggunakan alat yang ergonomis atau sistem ventilasi yang baik.
- Otomatisasi: Mengotomatiskan proses kerja yang berpotensi berbahaya untuk mengurangi keterlibatan manusia.
Pengendalian Administratif
Pengendalian administratif melibatkan perubahan pada prosedur kerja, pelatihan, dan kebijakan untuk mengurangi risiko. Contoh pengendalian administratif meliputi:
- Prosedur kerja standar (SOP): Menyusun prosedur kerja yang jelas dan terperinci untuk setiap tugas.
- Pelatihan: Memberikan pelatihan kepada pekerja tentang cara kerja yang aman dan prosedur darurat.
- Perizinan kerja: Memerlukan izin kerja untuk pekerjaan yang berisiko tinggi.
- Inspeksi rutin: Melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan dan lingkungan kerja.
- Program pelaporan insiden: Mendorong pekerja untuk melaporkan setiap insiden atau near-miss.
Pengendalian Lingkungan
Pengendalian lingkungan melibatkan upaya untuk mengelola lingkungan kerja agar menjadi lebih aman dan sehat. Contoh pengendalian lingkungan meliputi:
- Ventilasi: Menyediakan ventilasi yang baik untuk mengurangi paparan terhadap bahan kimia berbahaya atau debu.
- Pencahayaan: Memastikan pencahayaan yang cukup untuk mencegah kelelahan mata dan kecelakaan kerja.
- Pengelolaan limbah: Mengelola limbah secara aman sesuai dengan peraturan yang berlaku.
- Pengendalian suhu dan kelembaban: Menjaga suhu dan kelembaban lingkungan kerja agar tetap nyaman.
- Penghijauan: Menambahkan tanaman hijau di area kerja untuk meningkatkan kualitas udara dan mengurangi stres.
Contoh Kasus:
Misalnya, pada sebuah pabrik kimia, risiko tumpahan bahan kimia berbahaya dapat diatasi dengan:
- Pengendalian teknis: Menggunakan wadah penyimpanan yang kuat, memasang bak penampungan, dan menyediakan peralatan pembersih tumpahan.
- Pengendalian administratif: Membuat prosedur kerja standar untuk penanganan bahan kimia, memberikan pelatihan kepada pekerja tentang prosedur darurat, dan melakukan inspeksi rutin terhadap peralatan penyimpanan.
- Pengendalian lingkungan: Memasang sistem ventilasi yang baik di area penyimpanan bahan kimia, menyediakan shower darurat, dan membuat jalur evakuasi yang jelas.
Penting untuk diingat bahwa:
- Hierarki pengendalian: Pengendalian teknis umumnya lebih efektif daripada pengendalian administratif, dan pengendalian administratif lebih efektif daripada APD. Oleh karena itu, upaya pengendalian harus dimulai dari tingkat tertinggi dalam hierarki ini.
- Kombinasi pengendalian: Seringkali, kombinasi dari beberapa jenis pengendalian diperlukan untuk mencapai tingkat keamanan yang diinginkan.
- Evaluasi berkala: Pengendalian risiko harus dievaluasi secara berkala untuk memastikan keberhasilannya dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.
Dengan menerapkan pengendalian yang tepat, risiko kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi secara signifikan.