berita PAKKI
https://pakki.org/storage/artikel/156-882702_1200.jpg

Mengapa Kecelakaan Kerja di Smelter Nikel Morowali Terus Berulang?

Kawasan industri nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, khususnya Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), kembali menjadi sor...

16 Mei 2025 | Konten ini diproduksi oleh A2K4

Kawasan industri nikel di Morowali, Sulawesi Tengah, khususnya Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), kembali menjadi sorotan akibat serangkaian kecelakaan kerja yang terus berulang.Insiden terbaru terjadi pada 13 Juni 2024 di smelter milik PT Indonesia Tsingshan Stainless Steel (ITSS), di mana dua pekerja mengalami luka bakar serius akibat semburan uap panas saat membersihkan terak baja.Kecelakaan serupa sebelumnya terjadi pada Desember 2023, mengakibatkan 12 korban jiwa dan puluhan luka-luka .


Penyebab Utama Kecelakaan Berulang


1. Teknologi dan Infrastruktur yang Tidak Memadai

Penggunaan teknologi rotary kiln electric furnace (RKEF) asal Tiongkok yang dianggap murah namun berisiko tinggi menjadi salah satu penyebab utama. Teknologi ini melibatkan suhu tinggi dan reaksi kimia berbahaya, namun diduga tidak dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai .Tempo.co


2. Lemahnya Implementasi Sistem K3

Meskipun perusahaan memiliki sistem Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), implementasinya dinilai lemah. Faktor-faktor seperti kelalaian pekerja, lingkungan kerja yang tidak aman, kurangnya alat pelindung diri (APD), dan kerusakan alat sering diabaikan. Selain itu, hubungan kerja yang tidak harmonis antara pekerja lokal dan tenaga kerja asing (TKA) memperparah situasi .SakawartaTuK

Indonesia+1Sakawarta+1


3. Jam Kerja yang Berlebihan

Pekerja di kawasan IMIP dilaporkan bekerja rata-rata 56 jam per minggu atau 225 jam per bulan. Jam kerja yang panjang ini menyebabkan kelelahan, meningkatkan risiko kecelakaan, dan menurunkan kesadaran akan keselamatan kerja .Indonesia Safety Center+11TuK Indonesia+11Sakawarta+11


4. Pengawasan dan Penegakan Hukum yang Lemah

Meskipun Kementerian Perindustrian telah memberikan rekomendasi perbaikan setelah insiden Desember 2023, kecelakaan tetap terjadi. Kurangnya sanksi tegas dan pengawasan yang efektif dari pemerintah membuat perusahaan kurang bertanggung jawab dalam menerapkan standar keselamatan kerja .kompas.idTuK Indonesia+3Mongabay.co.id+3KOMPAS.com+3


5. Budaya Kerja yang Mengabaikan Keselamatan

Fokus perusahaan pada produktivitas dan keuntungan sering kali mengorbankan keselamatan pekerja. Tekanan untuk mencapai target produksi menyebabkan pengabaian terhadap protokol keselamatan, penggunaan APD, dan prosedur kerja yang aman .Midiatama Academy+1Indonesia Safety Center+1Indonesia Safety Center+1Midiatama Academy+1


Tuntutan dan Rekomendasi

Serikat pekerja dan organisasi masyarakat sipil mendesak pemerintah untuk melakukan audit menyeluruh terhadap teknologi dan sistem keselamatan kerja di kawasan IMIP. Mereka juga menuntut penghentian sementara operasional smelter yang tidak memenuhi standar keselamatan dan pemberian sanksi tegas kepada perusahaan yang lalai .Midiatama

Academy+11Bisnis.com+11Mongabay.co.id+11Mongabay.co.id+2Tempo Bisnis+2KOMPAS.com+2


Selain itu, diperlukan peningkatan pelatihan keselamatan bagi pekerja, pengurangan jam kerja yang berlebihan, dan peningkatan pengawasan dari pemerintah untuk memastikan kepatuhan terhadap standar K3.Midiatama Academy+1Indonesia Safety Center+1


Kesimpulan

Kecelakaan kerja yang terus berulang di smelter nikel Morowali mencerminkan kegagalan sistemik dalam menerapkan dan menegakkan standar keselamatan kerja. Tanpa tindakan tegas dan reformasi menyeluruh, nyawa pekerja akan terus terancam dalam mengejar ambisi hilirisasi industri nikel nasional.Mongabay.co.id