berita PAKKI
https://pakki.org/storage/artikel/367-Cover Pakki.png

Keselamatan Dimulai dari Diri: Human Error Jadi Ancaman Terbesar

Banyak orang beranggapan bahwa kecelakaan kerja selalu terjadi karena alat yang rusak atau lingkungan kerja yang tidak aman....

08 Oktober 2025 | Konten ini diproduksi oleh A2K4

Banyak orang beranggapan bahwa kecelakaan kerja selalu terjadi karena alat yang rusak atau lingkungan kerja yang tidak aman. Padahal, kenyataannya justru berbeda. Penelitian dan laporan lapangan menunjukkan bahwa faktor manusia atau human error adalah penyebab utama kecelakaan kerja—bahkan lebih dari 80% kasus berawal dari kelalaian manusia.


Human Error: Ancaman yang Sering Diremehkan

Human error bukan hanya soal “ceroboh”. Lebih luas dari itu, ia mencakup sikap, keputusan, hingga kebiasaan sehari-hari yang bisa berujung fatal. Misalnya:

  • Tidak memakai helm atau safety harness karena merasa pekerjaan sebentar saja.
  • Mengabaikan instruksi supervisor demi mengejar target waktu.
  • Tidak fokus akibat lelah, mengantuk, atau terlalu percaya diri.
  • Mengoperasikan alat tanpa prosedur standar.

Kesalahan-kesalahan kecil ini mungkin tampak sepele, tapi di dunia kerja berisiko tinggi seperti konstruksi, satu kesalahan saja bisa mengorbankan nyawa.


Mengapa Keselamatan Harus Dimulai dari Diri?

Keselamatan tidak bisa hanya mengandalkan aturan perusahaan atau pengawasan supervisor. Setiap individu punya tanggung jawab atas keselamatannya sendiri.

  • Alat pelindung bisa tersedia, tapi apakah digunakan dengan benar?
  • Prosedur bisa dibuat, tapi apakah dijalankan tanpa kompromi?
  • Pelatihan bisa diberikan, tapi apakah pekerja menerapkannya di lapangan?

Jawaban dari semua itu kembali ke diri sendiri. Itulah mengapa budaya K3 bukan sekadar aturan tertulis, melainkan kesadaran pribadi untuk selalu memilih aman sebelum bekerja.


Cara Sederhana Mencegah Human Error

  1. Patuhi prosedur kerja meski terasa merepotkan.
  2. Gunakan APD setiap kali dibutuhkan, jangan ada alasan.
  3. Jaga kondisi tubuh dengan istirahat cukup dan hindari bekerja dalam keadaan sakit atau terlalu lelah.
  4. Berani menolak pekerjaan berbahaya bila tidak sesuai standar keselamatan.
  5. Saling mengingatkan antar rekan kerja, karena keselamatan adalah tanggung jawab bersama.


Penutup

Mesin bisa rusak dan diperbaiki, tapi nyawa manusia tidak bisa diganti. Karena itu, kesadaran pribadi menjadi kunci utama dalam mencegah human error.

Seperti yang terus digaungkan oleh para praktisi keselamatan di Indonesia, keselamatan bukan hanya tentang aturan perusahaan, tapi tentang komitmen pribadi untuk pulang kerja dengan selamat.

Pada akhirnya, keselamatan dimulai dari diri sendiri.