berita PAKKI
https://pakki.org/storage//249-Cover Pakki.jpg

Investigasi Insiden: Hindari ‘Blame Culture’ dan Fokus pada Akar Masalah

Dalam dunia keselamatan kerja, investigasi insiden adalah proses penting untuk mencegah kejadian serupa terulang. Namun, masi...

19 November 2025 | Konten ini diproduksi oleh A2K4

Dalam dunia keselamatan kerja, investigasi insiden adalah proses penting untuk mencegah kejadian serupa terulang. Namun, masih banyak perusahaan yang terjebak dalam blame culture—sebuah budaya menyalahkan individu ketika terjadi insiden. Pendekatan ini tidak hanya tidak efektif, tetapi juga dapat menghambat peningkatan keselamatan secara keseluruhan.

Padahal, tujuan utama investigasi bukanlah mencari siapa yang salah, melainkan memahami akar masalah agar dapat diperbaiki.



Apa Itu Blame Culture?

Blame culture adalah budaya organisasi yang cenderung:

  • Menyalahkan orang pertama yang terlibat dalam insiden
  • Mengutamakan hukuman daripada pembelajaran
  • Tidak memeriksa proses, sistem, atau kondisi kerja
  • Membuat karyawan takut melapor insiden atau near-miss

Dalam lingkungan seperti ini, pekerja sering merasa tidak aman untuk berbicara jujur mengenai masalah yang mereka temui. Akibatnya, banyak insiden yang tidak pernah dilaporkan, dan risiko di tempat kerja terus berulang.



Dampak Negatif Blame Culture

Budaya menyalahkan dapat membawa sejumlah dampak serius, di antaranya:

1. Menurunnya Kepercayaan dan Moral Pekerja

Ketika pekerja takut disalahkan, mereka enggan terbuka. Hal ini menurunkan moral, mengurangi partisipasi, dan membuat hubungan antara manajemen dan pekerja menjadi renggang.

2. Masalah Utama Tidak Pernah Tersentuh

Jika fokus hanya pada individu, akar masalah—seperti prosedur yang tidak jelas, alat yang tidak layak, atau beban kerja berlebih—tidak pernah terungkap. Padahal, faktor sistemik sering menjadi penyebab utama.

3. Data Tidak Akurat

Pekerja akan ragu untuk melaporkan insiden kecil atau near-miss. Padahal data tersebut penting untuk identifikasi risiko sebelum berkembang menjadi kecelakaan besar.

4. Kesalahan Terulang

Karena masalah tidak diperbaiki di level sistem, risiko tetap ada dan kejadian yang sama bisa berulang. Ini merugikan perusahaan secara biaya, waktu, hingga reputasi.



Mengapa Fokus Harus ke Akar Masalah?

Pendekatan keselamatan modern menekankan bahwa kecelakaan tidak disebabkan oleh satu orang saja. Biasanya ada berlapis-lapis faktor seperti:

  • Prosedur tidak jelas atau tidak realistis
  • Pelatihan kurang
  • Supervisi lemah
  • Kondisi kerja tidak aman
  • Peralatan tidak terawat
  • Tekanan target atau waktu


Dengan fokus mencari akar masalah (root cause), perusahaan dapat:

  • Meningkatkan sistem keselamatan
  • Mencegah insiden serupa
  • Menghemat biaya dan waktu
  • Menguatkan budaya keselamatan yang sehat

Langkah-Langkah Investigasi Tanpa Menyalahkan

Berikut pola yang bisa diterapkan:

1. Ciptakan Suasana Aman untuk Bercerita

Pastikan pekerja merasa aman dan tidak diancam sanksi hanya karena melaporkan sesuatu.

2. Gunakan Pendekatan Fakta, Bukan Emosi

Kumpulkan data, bukti, dan kronologi secara objektif. Jangan mengambil asumsi.

3. Analisis Menggunakan Metode Root Cause

Beberapa metode yang umum digunakan:

  • 5 Why Analysis
  • Fishbone Diagram
  • Fault Tree Analysis

Pendekatan ini membantu menggali masalah sampai ke level sistem.

4. Periksa Faktor Sistem, Bukan Hanya Individu

Tanyakan:

  • Apakah prosedur memadai?
  • Apakah pekerja dilatih dengan baik?
  • Apakah alat bekerja sesuai standar?
  • Apakah manajemen memberi tekanan berlebihan?

5. Buat Rekomendasi yang Berfokus pada Perbaikan, Bukan Hukuman

Rekomendasi harus konkret, bisa dijalankan, dan berorientasi pada pencegahan, bukan pembalasan.

6. Sosialisasikan Hasil dan Perbaikan

Agar semua tim belajar dari kejadian tersebut, bukan menutupinya.



Membangun Budaya ‘Just Culture’

Sebagai lawan dari blame culture, banyak perusahaan mulai mengadopsi just culture—budaya yang seimbang antara tanggung jawab dan pembelajaran.

Ciri-cirinya:

  • Kesalahan tidak disengaja diperlakukan sebagai peluang belajar
  • Perusahaan fokus pada sistem, bukan mencari kambing hitam
  • Terdapat batas jelas untuk tindakan ceroboh atau pelanggaran sengaja
  • Melaporkan insiden dihargai, bukan ditakuti

Budaya ini mendorong keterbukaan dan meningkatkan efektivitas keselamatan kerja secara signifikan.




Investigasi insiden bukanlah ajang mencari siapa yang salah, tetapi kesempatan untuk memperbaiki sistem demi keselamatan bersama. Menghindari blame culture dan beralih ke pendekatan berbasis akar masalah akan membuat lingkungan kerja lebih aman, sehat, dan produktif.

Dengan memahami bahwa kecelakaan biasanya disebabkan oleh rangkaian faktor, bukan satu individu, perusahaan dapat membangun budaya keselamatan yang kuat dan mencegah insiden berulang di masa mendatang.