berita PAKKI
https://pakki.org/storage//985-Cover Pakki (1).jpg

Keselamatan Kontraktor: Tantangan di Multi-Project Site

Di dunia industri, keberhasilan proyek bukan hanya diukur dari kecepatan dan hasil akhir, tetapi juga dari tingkat keselamata...

31 Oktober 2025 | Konten ini diproduksi oleh A2K4

Di dunia industri, keberhasilan proyek bukan hanya diukur dari kecepatan dan hasil akhir, tetapi juga dari tingkat keselamatan kerja. Namun, ketika satu lokasi proyek diisi oleh banyak kontraktor dan vendor eksternal — atau disebut multi-project site — tantangan keselamatan meningkat tajam.

Bukan hal baru kalau kecelakaan kerja justru banyak terjadi bukan dari karyawan internal, melainkan dari pihak kontraktor atau vendor eksternal yang bekerja sementara di area perusahaan.


Mengapa Kontraktor Sering Jadi Titik Rawan?

  1. Perbedaan Standar Keselamatan
  2. Setiap kontraktor biasanya memiliki budaya kerja dan standar keselamatan yang berbeda. Ada yang disiplin dengan PPE (Personal Protective Equipment), ada pula yang longgar terhadap prosedur izin kerja.
  3. Ketika semuanya berkumpul di satu site, perbedaan ini bisa menjadi celah besar jika tidak ada harmonisasi SOP dari pihak pemilik proyek.
  4. Kurangnya Pemahaman terhadap Area Kerja
  5. Vendor eksternal sering tidak mengenal layout site dengan baik — di mana titik bahaya, jalur evakuasi, atau lokasi alat pemadam kebakaran.
  6. Akibatnya, mereka lebih rentan terhadap risiko seperti tersandung peralatan, terjatuh dari ketinggian, atau bahkan terpapar bahan berbahaya.
  7. Tekanan Waktu dan Target Pekerjaan
  8. Banyak kontraktor bekerja di bawah tekanan target ketat. Demi mengejar progres, sebagian nekat melewati prosedur izin kerja (Work Permit), tidak melapor sebelum melakukan pekerjaan panas (Hot Work), atau memotong tahapan pemeriksaan alat.
  9. Kurangnya Pengawasan Lapangan
  10. Di site besar, jumlah pengawas keselamatan perusahaan sering tidak sebanding dengan banyaknya tim vendor yang bekerja. Alhasil, beberapa area kerja kontraktor sering terlepas dari pemantauan harian, dan potensi unsafe action tidak langsung terdeteksi.

Kecelakaan yang Sering Terjadi di Multi-Project Site

Beberapa contoh umum insiden yang kerap muncul antara lain:

  • Pekerja vendor tersengat listrik karena tidak melakukan isolasi energi dengan benar (Lock Out Tag Out).
  • Terjatuh saat melakukan pekerjaan di ketinggian tanpa full body harness.
  • Cedera akibat penggunaan alat berat tanpa komunikasi dengan operator area lain.
  • Kebakaran kecil karena pekerjaan pengelasan tanpa izin kerja panas.

Kecelakaan ini bisa tampak sederhana, tapi efeknya bisa berantai — dari terganggunya jadwal proyek, hingga reputasi perusahaan yang tercoreng karena kegagalan sistem keselamatan kerja.



Langkah Pencegahan: SOP Ketat Bukan Pilihan, Tapi Kewajiban

Untuk menekan angka kecelakaan kontraktor di multi-project site, perusahaan perlu menerapkan pendekatan yang lebih sistematis dan tegas, terutama melalui kebijakan SOP keselamatan kontraktor.

Berikut beberapa poin krusialnya:

1. Kontraktor Safety Induction

Sebelum mulai bekerja, seluruh tenaga kerja eksternal wajib mengikuti safety induction.

Kegiatan ini meliputi:

  • Pengenalan area kerja dan potensi bahaya.
  • Prosedur tanggap darurat dan evakuasi.
  • Aturan pemakaian APD wajib.
  • Penjelasan sanksi pelanggaran K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja).

2. Permit to Work System

Tidak boleh ada pekerjaan tanpa izin resmi dari pengawas keselamatan.

Semua pekerjaan berisiko tinggi — seperti pekerjaan panas, di ketinggian, di ruang terbatas, atau pekerjaan kelistrikan — harus melalui sistem izin kerja yang terdokumentasi dan disetujui oleh safety officer.

3. Pre-Job Safety Meeting & Tool Box Talk

Setiap pagi sebelum bekerja, tim kontraktor wajib melakukan tool box meeting untuk membahas bahaya pekerjaan hari itu dan langkah pencegahannya.

Selain menumbuhkan kesadaran, kebiasaan ini membantu menjaga komunikasi dan koordinasi antar tim di lapangan.

4. Audit dan Inspeksi Kontraktor

Perusahaan harus melakukan inspeksi berkala, baik oleh tim HSE internal maupun pihak ketiga, untuk memastikan semua vendor mematuhi SOP yang ditetapkan.

Hasil audit harus disertai Corrective Action Plan yang jelas agar perbaikan benar-benar dijalankan.

5. Reward and Punishment

Sistem penghargaan untuk kontraktor dengan performa K3 terbaik bisa menjadi motivasi kuat. Sebaliknya, pelanggaran keselamatan harus diberikan sanksi tegas — mulai dari peringatan, denda, hingga blacklist vendor.



Tantangan di Lapangan: Antara Disiplin dan Realita

Meski SOP sudah dibuat sedetail mungkin, pelaksanaannya sering terkendala.

Beberapa tantangan nyata di lapangan antara lain:

  • Pengawasan terbatas pada shift malam atau akhir pekan.
  • Pekerja kontraktor berganti-ganti, sulit dikontrol konsistensinya.
  • Ego sektoral antar vendor, saling merasa paling tahu dan enggan berkoordinasi.
  • Tekanan dari manajemen proyek untuk “mengejar target dulu, urusan safety belakangan”.

Di sinilah pentingnya komitmen manajemen. Keselamatan harus jadi bagian dari budaya, bukan sekadar formalitas di atas kertas.



Menuju Budaya Safety yang Inklusif

Ke depan, pendekatan terhadap keselamatan kontraktor perlu lebih inklusif dan kolaboratif.

Perusahaan harus menganggap vendor eksternal bukan sekadar “pekerja tambahan”, melainkan bagian dari sistem keselamatan yang sama.

Artinya:

  • Semua pekerja di area proyek, internal maupun eksternal, tunduk pada aturan keselamatan yang sama.
  • Tidak ada pengecualian.
  • Tidak ada toleransi terhadap pelanggaran.

Dengan sistem yang konsisten, komunikasi yang terbuka, dan komitmen bersama, multi-project site bisa menjadi tempat kerja yang produktif tanpa mengorbankan nyawa manusia.



Kecelakaan kerja bukan hanya soal angka di laporan bulanan, tapi tentang kehidupan yang bisa berubah dalam sekejap.

Keselamatan kontraktor harus mendapat perhatian setara dengan keselamatan karyawan internal.

SOP yang ketat, pelatihan rutin, dan pengawasan yang berkelanjutan bukan sekadar formalitas — melainkan investasi untuk memastikan setiap orang pulang ke rumah dengan selamat setiap hari.