Pada tahun 1991, sebuah ledakan dan kebakaran terjadi pada 50.000 barel per hari dari Fluid Catalytic Cracker (FCC) unit dalam sebuah penyulingan yang dipasang online setelah 7 minggu dimatikan untuk perawatan. Tragisnya, 6 pekerja meninggal dan 8 lainnya terluka dalam kejadian ini. Kerusakan properti dilaporkan sebesar $23 juta dan kerugian bisnis diperkirakan hingga sampai $44 juta.
Apa yang menyebabkan ledakan dahsyat ini? Ternyata ledakan ini tidak terjadi karena runaway reaction, atau kebocoran flammable, atau listrik statis. Ledakan ini ternyata terjadi hanya karena air!
Tangki tekanan vertical (vertical pressure vessel) dengan nama F7 merupakan tempat di mana ledakan terjadi. Tangki tersebut digunakan untuk memisahkan minyak berat (heavy oil) dari katalis debu solid dalam proses. Selama peralatan dimatikan, minyak dikeringkan dari semua peralatan proses serta peralatan dibersihkan, diinspeksi serta diperbaiki agar fit ketika digunakan.
Sebagai bagian dari prosedur start up (penyalaan), uap air (steam) digunakan untuk menggatikan udara di dalam sistem sebelum minyak dimasukkan dalam proses. Di dalam operasi ini, temperatur di dalam peralatan proses ternyata cukup rendah untuk mengkondensasi uap yang berada di dalam jalur untuk menjadi air. Air yang terkondensasi ini terkumpul dan terpompa ke dalam tangki F7.
Prosedur normal start up mengharuskan kru operasi untuk membuang air di dalam F7 sebelum memasukkan minyak panas. Namun, katup (valve) untuk membuang (drain) air dari pipa dalam kondisi tertutup sehingga mencegah air keluar dari F7. Tangki F7 kemudian mendapatkan tekanan berlebih (overpressure) sehingga terjadi ledakan dari uap air.
Ledakan dari uap air melepas minyak sehingga terjadilah ledakan karena minyak yang menimbulkan api hingga menyelimuti FCC. Api membakan hingga 2,5 jam sebelum bisa dipadamkan.
Apakah Anda tahu?
Apa yang bisa dilakukan?