Jika perusahaan sudah berhasil menekan angka kecelakaan kerja selama beberapa tahun terakhir, bukan berarti kecelakaan kerja tidak akan terjadi untuk tahun-tahun berikutnya. Kamu juga perlu memastikan prosedur keselamatan yang diterapkan hingga saat ini benar-benar efektif atau tidak. Berikut ini adalah tujuh tanda perusahaan perlu perbarui prosedur keselamatan kerja:
Jika prosedur keselamatan kerja di perusahaan memiliki nilai tidak efektif dalam mengurangi angka kecelakaan kerja, sebaiknya perusahaan lakukan peninjauan ulang dan tambahkan informasi terbaru sesuai kondisi perusahaan saat itu.
Ini merupakan prestasi Sangat Baik bagi perusahaan. Tetapi, jika karyawan sudah merasa puas dengan prosedur keselamatan kerja yang ada, mereka bisa saja mengabaikan prosedur yang berlaku. maka kemungkinan kecelakaan kerja bisa saja terjadi di tahun-tahun berikutnya.
Perusahaan memang memiliki pengalaman mengatasi insiden keselamatan kerja akibat kelalaian karyawan. Namun tetap saja, jika insiden kerja masih terjadi, hal ini berarti prosedur keselamatan kerja yang ada tidak berjalan lancar dan diabaikan karyawan. Kamu bisa mengaudit prosedur keselamatan kerja dan menambahkan informasi baru sesuai kondisi perusahaan terbaru atau peraturan yang berlaku.
Pastikan karyawan baru di suatu perusahaan Mendapatkan Pelatihan Keselamatan Kerja. Dalam Pelatihan K3 setiap karyawan akan mendapatkan ilmu pengetahuan terkait K3 dan mendapatkan pelatihan praktek secara langsung. Kirimkan setiap karyawan kepada Provider Penyedia Pelatihan K3 untuk dapat mengikuti pelatihan secara resmi dan mendapatkan Sertifikasi K3 Kemnaker.
Walaupun prosedur keselamatan kerja sudah diinformasikan kepada seluruh karyawan, faktanya ada saja karyawan yang tidak mematuhinya, misalnya tidak menggunakan alat pelindung diri (APD) saat bekerja. Sudah saatnya kamu memperbarui prosedur keselamatan kerja atau gunakan cara lain untuk mensosialisasikan keselamatan kerja kepada karyawan, seperti memasang safety poster yang menarik di area kerja.
Ketika karyawan tidak mematuhi langkah-langkah kerja sesuai peraturan yang berlaku. Sebagai contohnya, karyawan A sedang bekerja memperbaiki mesin, ia mengabaikan salah satu prosedur kerja atau melakukan langkah kerja secara acak. Hal tersebut dapat merusak peralatan kerja atau bahkan membahayakan nyawa karyawan.
Walaupun peralatan produksi yang baru memiliki fungsi yang mirip dengan peralatan yang sudah ada, namun kamu harus meninjau kembali prosedur pengoperasian/keselamatan yang relevan, seperti prosedur lockout dan tagout untuk peralatan baru.