Tujuan manajemen risiko adalah untuk meminimalkan kerugian dan meningkatkan kesempatan atau peluang di perusahaan. Pada dasarnya manajemen risiko bersifat pencegahan terhadap terjadinya kerugian maupun kecelakaan kerja.
Apa itu manajemen risiko? Mengapa manajemen risiko penting dilakukan perusahaan? Konsep manajemen risiko awalnya dikenal di bidang kesehatan dan keselamatan kerja (K3) pada tahun 1980-an setelah berkembangnya model teori kecelakaan kerja yang dikeluarkan ILCI (teori ILCI Loss Causation).
Manajemen risiko haruslah menjadi bagian penting dari pelaksanaan sistem manajemen sebuah perusahaan. Manajemen merupakan bagian yang tidak berdiri sendiri dan tidak terpisahkan dari kegiatan proses organisasi/ perusahaan dalam mencapai tujuan atau sasaran.
Manajemen risiko adalah suatu upaya pengelolaan risiko secara komprehensif, terencana dan sistematis guna mencegah terjadinya kerugian atau kecelakaan kerja dan membantu dalam pengambilan keputusan yang lebih baik dengan melihat risiko dan dampak yang dapat ditimbulkan.
Secara tidak langsung, manajemen risiko juga memberikan perbaikan dalam aspek keselamatan, kesehatan kerja, kepatuhan terhadap peraturan perundangan, perlindungan lingkungan hidup, persepsi publik, kualitas produk, tata kelola perusahaan (corporate governance), efisiensi operasi, dan lain-lain.
Berikut manfaat penerapan manajemen risiko di perusahaan:
1.Melindungi pekerja dan bisnis dari kerugian atau kecelakaan kerja
2.Menjamin kelangsungan usaha dengan mengurangi risiko dari setiap kegiatan yang mengandung bahaya
3.Meminimalkan biaya kerugian untuk penanggulangan kejadian yang tidak diinginkan
4.Memberikan rasa aman untuk para pemegang saham mengenai kelangsungan dan keamanan investasinya
5.Meningkatkan pemahaman dan kesadaran mengenai risiko operasi bagi setiap unsur dalam organisasi
6.Memenuhi persyaratan perundangan yang berlaku.
Sumber: Midiatama