Keselamatan kerja merupakan hal penting yang harus diperhatikan, termasuk risiko kerja yang dapat diminimalisasi dengan memahami sejumlah metode yang telah disiapkan. Identifikasi risiko kerja juga harus dilihat terlebih dahulu sebelum menyiapkan langkah-langkah preventif.
Melansir sejumlah kajian ilmiah dari beberapa sumber, berikut tahapan-tahapan identifikasi risiko kerja dan beberapa metode yang dapat digunakan. Pertama yakni metode perbandingan, yaitu metode yang membandingkan suatu rancangan terhadap suatu standar atau desain, dalam bentuk seperti daftar periksa (checklist). Fungsinya sebagai acuan untuk menentukan potensi bahaya dalam suatu sistem.
Daftar ini dikembangkan dari pengalaman atau standar analisis tertentu, seperti apa yang boleh dan apa yang tidak. Daftar periksa berguna saat proses perancangan untuk membantu ingatan dalam mengungkapkan bahaya yang terlupakan.
Kedua, metode fundamental, yaitu metode yang tersusun untuk memotivasi orang yang menerapkan pengetahuan dan pengalaman mereka dengan tujuan mengidentifikasi bahaya. Berikut yang termasuk dalam metode kelompok ini adalah:
1.Preliminary Hazard Analysis (PHA) atau analisis bahaya awal, merupakan suatu sistem atau metode yang biasanya digunakan untuk menjelaskan dengan teknik kualitatif untuk mengidentifikasi bahaya pada tahap awal dalam proses desain.
2.Hazard Operability Study (HAZOPS), merupakan metode yang digunakan industri untuk mengidentifikasi bahaya pada tahap desain rekayasa.
3.Risk Based Inspection (RBI), yakni penilaian risiko dan manajemen proses yang terfokus pada kegagalan peralatan karena kerusakan material.
4.What-If merupakan metode identifikasi bahaya awal untuk meninjau desain dengan menanyakan serangkaian pertanyaan awal yaitu bagaimana-jika atau what-if.
5.Failure Modes and Effect Analysis (FMEA) atau analisis pola kegagalan dan akibat, yaitu metode untuk mengidentifikasi bahaya yang melibatkan analisis modus kegagalan.
Sumber:petrotraining asia